MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN
Pada hari ini kita sudah hampir memasuki bulan suci Ramadhan, sebentar lagi umat muslimin di seluruh penjuru dunia akan menemui bulan yang paling mulia dan istimewa kedudukannya dalam Islam. Ia adalah bulan Ramadhan. Kemuliaannya adalah karena Allah sendiri yang mengistimewakannya dari bulan-bulan lainnya, di mana Allah melipatkan gandakan pahala kebaikan, membukakan pintu surga, membuka ampunan-Nya seluas-luasnya, menurunkan rahmat-Nya dan mengabul doa hamba-hamba-Nya. Bulan yang suci, sehingga semua orang beriman dapat menyucikan diri mereka dari lumpur dosa dan maksiat. Bulan yang di mana Allah mewajibkan kepada orang-orang beriman untuk melaksanakan Ibadah khusus yaitu berpuasa selama 1 bulan penuh dengan tujuan agung pula, yaitu agar menjadi hamba Allah yang bertaqwa:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah: 183)
Dengan kedatangan bulan Ramadhan kali ini, tentunya kita tidak ingin melewatkannya begitu saja, kemudian ia berlalu tanpa meninggalkan bekas yang mendalam di dalam jiwa kita, pergi tanpa makna yang memberikan energi baru bagi jiwa kita untuk semakin menjadi hamba Allah yang lebih baik. Dengan kedatangan tamu yang istimewa tentunya kita sebagai orang yang akan didatangi, akan malu jika tidak mempersiapkan apa-apa untuk menyambut tamu tersebut sedangkan kita sudah tahu bahwa tamu itu akan datang beberapa hari lagi.
Lalu bagaimanakah semestinya rumah setiap muslim mempersiapkan diri menyambut Ramadhan? Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menyambut bulan mulia ini agar Ramadhan kita kali ini benar-benar lebih berarti.
Pertama: Menyediakan waktu untuk muhasabah diri.
Hendaklah setiap muslim yang akan menyambut Ramadhan mulai menghitung-hitung amal dan dosa yang telah ia lakukan selama setahun ini. Apakah Ramadhannya tahun lalu telah memberikan kepadanya energi yang cukup untuk melalui sebelas bulan yang kini hampir berlalu?
Menghitung-hitung diri saat menjelang datangnya Ramadhan menjadi sangat penting, sehingga setiap muslim akan mempunyai azam yang lebih kuat lagi untuk berupaya menggunakan Ramadhan kali ini hanyalah untuk kebaikan dan menggapai segala rahmat dan ampunan Allah yang ada di dalamnya.
Allah Subhanahu Wata'ala menegaskan di dalam surat Al-Hasyr :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa melihat kepada dirinya apa yang telah ia persiapkan untuk hari esoknya, dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan. Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Allah melupakan diri mereka, merekalah orang-orang yang fasik. (Al-Hasyr: 18-19)
Kedua: Memperbanyak istighfar dan taubat.
Setiap anak Adam pasti pernah salah dalam kehidupannya. Iman yang selalu naik dan turun, perjalanan hidup yang banyak godaan dan ujian pasti akan membuat manusia pernah terpeleset sehingga terkotori oleh dosa, dan kotoran itu perlu dibersihkan. Maka istighfar dan taubat adalah pembersihnya. Untuk melakukan taubat tidaklah menunggu sampai datangnya Ramadhan tiba, karena tidak ada yang menjamin seseorang bahwa ia akan sampai pada bulan Ramadhan tahun ini. Melakukan taubat dan memperbanyak istighfar sebelum Ramadhan tiba adalah menjadi penting dilakukan oleh orang beriman, sehingga ketika datangnya Ramadhan jiwanya sudah siap untuk menjalankan ibadah dan menggapai pahala dengan hati yang ringan, tanpa beban karena ia telah mempersiapkan jiwanya seutuhnya sebelum Ramadhan tiba.
Taubat merupakan kewajiban bagi setiap muslim bedasarkan firman Allah dan Hadist dari Rasulullah. Allah berfirman:
“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang beriman agar kalian beruntung” (QS. An-Nur: 31)
Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Hai sekalian manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah, karena sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali” (HR. Muslim)
Kemudian beliau juga menjelaskan bahwa ada 3 hal yang menghalangi seseorang untuk segera bertaubat:
Pertama: (Attaswiif) Kata-kata ‘akan’
Ungkapan keinginan tanpa melakukan hanya akan menjadikan seorang selalu menunda-nunda taubatnya, ia menyangka kalau ia masih muda, masih 30 tahun, masih 40 tahun, masih 50 tahun, bahkan ketika sampai 60 tahun ia masih sempat mengatakan nanti di bulan Ramadhan aku akan bertaubat dengan sebenar-benarnya. Namun Allah memanggilnya sebelum sempat ia bertaubat.
Penyebab kedua adalah; Meremehkan maksiat, mengecilkan dosa, ia mengira bahwa apa yang ia lakukan hanyalah dosa kecil, padahal tidak ada dosa kecil ketika dilakukan secara terus menerus. Imam Bukhari dalam kitab shahihnya meriwayatkan bahwa Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Orang beriman melihat dosanya seperti gunung, sedangkan orang munafik melihat dosanya seperti lalat yang menempel di hidungnya”
Seorang salafushalih pernah mengatakan: “Janganlah engkau melihat kecilnya dosa, namun lihatlah kebesaran Zat yang engkau bermaksiat kepada-Nya."
Penghalang ketiga dari melakukan taubat dengan segera adalah: Mudah bersandar dengan maaf dan ampunan dari Allah. Dari sana setan masuk ke dalam hati manusia, sambil mengatakan bahwa “Allah Maha Pengampun” ia hanya melihat pada sisi keampunan dan kasih sayang Allah, namun melupakan bahwa Allah mempunyai sifat Maha keras siksa dan azab-Nya. Allah berfirman:
“ Haamiim, Diturunkan Kitab ini (Al Quran) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui, Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya. Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk). (QS. Ghofir 1-3)
Jika seseorang selalu mencari-cari alasan dengan kemurahan ampunan dari Allah saja maka akan membuat seseorang menunda-nunda taubatnya.
Hal Ketiga yang perlu disiapkan dalam menyambut Ramadhan adalah: Dengan melatih diri dan anak-anak dengan ibadah Ramadhan di bulan Sya’ban ini. Seperti melatih berpuasa, membaca Al-Quran, melaksanakan sholat malam, bersedekah dan lain sebagainya.
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata: “Tidaklah saya melihat Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam menyempurnakan satu bulan puasa kecuali Ramadhan, dan tidaklah saya melihat Rasulullah yang paling banyak puasanya kecuali di bulan Sya’ban. (HR. Bukhari)
Habib bin Abi Tsabit apabila masuk bulan Sya’ban ia berkata: “Ini adalah bulan para pembaca Al-Quran”. Dengan melatih diri dengan hal-hal di atas maka ketika menjalankan ibadah di bulan Ramadhan ia akan menjadi mudah dan terbiasa.
Hal Keempat ialah: Memperbaiki hubungan dengan saudara dan keluarga.
Allah berfirman : “Bertakwalah kepada Allah dan perbaiki hubungan di antara kalian”.
Memperbaiki kembali hubungan dengan keluarga bukan hanya dilakukan setelah Ramadhan berakhir, namun hendaklah ia dimulai sebelum Ramadhan tiba. Dengan demikian akan semakin menambah keharmonisan dalam keluarga ketika menjalankan ibadah puasa, karena hati yang bersih akan semakin suci. Maka menjelang Ramadhan adalah saat yang tepat untuk saling meminta maaf dan memaafkan.
Kelima: Menjalin silaturrahim dengan tetangga.
Mendekati bulan yang penuh berkah ini hendaklah juga mulai menjalin kembali silaturrahim dengan teman-teman dan para tetangga, sehingga ketika seseorang mulai menjalin hubungan dengan Allah Subhanhu Wata'ala, hubungan dengan sesama telah menjadi baik. Dengan demikian kenyamanan jiwa akan benar-benar dirasakan ketika berpuasa.
Keenam : Hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk dipersiapkan menyambut Ramadhan adalah mempersiapkan bekal keperluan untuk selama bulan Ramadhan. Sehingga ketika telah berada di bulan Ramadhan diharapkan waktu yang ada dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk memperbanyak ibadah dan membaca Al-Quran.
Ketujuh: Menghiasi rumah dengan ayat-ayat dan hadist-hadist berkenaan dengan keutamaan puasa dan ucapan-ucapan menyambut Ramadhan. Karena tulisan dan ucapan-ucapan itu akan memberikan motivasi dan kesiapan untuk menyambut bulan yang mulia dan mengisinya dengan ibadah. Karena ada nuansa yang berbeda di rumah kita, sehingga kita juga menjadi ingat kalau Ramadhan hampir menjelang.
Hal terakhir yang juga perlu menjadi perhatian adalah: Menambah ilmu dengan membaca buku-buku berkenaan dengan Ramadhan. Sehingga diharapkan dapat melaksanakan tuntunan ibadah puasa dengan benar, terhindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat membatalkan ibadah puasa atau mengurangi nilainya.
Semoga Allah Subhnahu Wata'ala memberikan kita umur untuk dapat sampai dan memasuki bulan Ramadhan tahun ini, dan dapat beramal kebajikan sebanyak-banyaknya dengan persiapan yang matang dan niat yang sungguh-sungguh dari sekarang. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.