HAPUS BUTA AKSARA QURAN
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meluncurkan gerakan Bogor Mengaji sekaligus penyerahan kartu ATM dan BPJS Ketenagakerjaan bagi ribuan guru ngaji. Wali Kota Bogor mengatakan inisiatif ini lahir sebagai upaya untuk mengentaskan buta aksara alquran di Kota Bogor dengan sasaran warga pra lanjut usia.
Tradisi tadarus, khataman Al Quran telah ada di kota Bogor sejak lama. Tetapi tentunya alangkah baiknya apabila kita bersama-sama juga menyempurnakan lafaz kita ketika membaca alquran bagi semua.
Tahap pertama gerakan Bogor Mengaji akan dimulai dengan jumlah peserta sebanyak 2.000 orang yang akan berjalan selama 6 bulan. Dibagi sekitar 30 orang di setiap kelurahan, 15 akhwat dan 15 ikhwan. Alhamdulillah telah bersedia bergabung 83 pembimbing atau guru ngaji dalam gerakan ini.
Wali kota pun mengajak semua pihak untuk ikut terlibat melalui infaq dan sumbangan lainnya, guna menyukseskan gerakan Bogor Mengaji. Karena penting bagi Pemerintah Kota Bogor untuk bersinergi dengan alim ulama, terutama dalam membangun akhlak.
Selain meluncurkan gerakan Bogor Mengaji, Pemkot Bogor juga menyerahkan kartu ATM bank BJB serta kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Kartu ATM ini nantinya akan dipergunakan untuk penyaluran insentif bagi guru ngaji. Ke depan pihaknya akan terus berupaya dalam memperbaiki, meningkatkan jumlah penerima hingga menambah jumlah insentif.
Sementara itu, Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jawa Barat, menambahkan jumlah guru ngaji yang sudah didaftarkan Pemkot Bogor ke BPJS Ketenagakerjaan yaitu sebanyak 2.802 orang. Apabila ada peserta atau guru ngaji yang mengalami kecelakaan kerja maka akan menjadi tanggung jawab BPJS untuk memberikan pengobatan sampai sembuh. Tentunya apabila ada peserta yang meninggal dunia pada saat bekerja, putra-putrinya akan mendapatkan beasiswa sampai menyelesaikan pendidikan S1. Jadi dua orang anak (dari guru ngaji) akan mendapatkan beasiswa.
Pemkot berharap program dari Kota Bogor ini bisa menjadi contoh bagi kota/kabupaten lain di Jawa Barat.