BELAJAR TATAP MUKA UNTUK KURANGI PENURUNAN KOMPETISI SISWA AKIBAT PANDEMI
Pelaksana tugas Direktur Sekolah Menengah Atas Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud mengatakan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bertujuan untuk mengurangi penurunan kompetensi siswa. Dengan PTM terbatas, Kemendikbud berharap dapat mengurangi penurunan kompetensi yang terjadi akibat pandemi COVID-19.
Pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ) memiliki dampak pada kompetisi siswa. Sejumlah sekolah melaporkan ada siswa yang drop out dari sekolah, terjadi kekerasan, hingga meningkatnya angka pernikahan pada usia dini. Apalagi pada 2022, akan dilakukan pengukuran kemampuan siswa melalui Program Penilaian Pelajar Internasional atau PISA.
Oleh karena itu, dengan program vaksinasi COVID-19 yang kemudian diikuti dengan kebijakan PTM terbatas diharapkan dapat mengurangi dampak dari pandemi. Ada empat kemampuan dasar yang penting dimiliki oleh seorang individu yaitu logika, kemampuan matematis dasar, membaca, dan scientific thinking.
Kemedikbud berusaha untuk membuat materi-materi pembelajaran yang dapat menstimulasi kemampuan dasar tersebut. Hal ini merupakan wujud nyata upaya kami dalam membentuk individu yang kompetitif atau kami menyebutnya individu yang cerdas, cerah, dan asyik.
Individu yang cerdas terlatih untuk memiliki pemikiran yang kritis daripada sekadar menghafal. Masa depan akan cerah karena mereka memiliki kemampuan dasar yang membuat mereka lebih percaya diri menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka juga asyik karena memiliki kemampuan sosial dan memiliki motivasi untuk terus belajar atau menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Dalam konteks yang lebih luas, kompetensi individu menentukan masa depan Indonesia.