4 TUNTUTAN RASULULLAH SAAT GERHANA BULAN
Fenomena astronomi gerhana bulan total telah terjadi pada hari Rabu (26/5/2021). Gerhana bulan yang berlangsung sejak pukul 18:09 - 20:51 WIB ini, dikenal sebagai Super Flower Blood Moon.
Warna bulan akan berubah menjadi merah bata yang dapat disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia saat puncak gerhana terjadi. Namun, gerhana bulan total ini dapat dilihat jika kondisi cuaca cerah-berawan dan aman disaksikan masyarakat dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kaca mata khusus gerhana.
Terkait dengan itu, Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam agar melakukan salat sunah gerhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Sesuai tuntunan Nabi Muhammad Salallahu 'Alaihi Wa Sallam, umat Islam dianjurkan melakukan salat gerhana, meski dalam posisi gerhana bulan sebagian. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.
Nabi Muhammad Salallahu 'Alaihi Wa Sallam mengajarkan kepada kita tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan, antara lain yaitu:
1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan, karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.
2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad Salallahu 'Alaihi Wa Sallam dalam Salat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam salat kusuf, Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wa Sallam diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka, bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai salat gerhana, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R. Muttafaq alaih).
3. Menyeru dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah". Maksudnya adalah panggilan untuk melakukan salat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wa Sallam memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (H.R. Abu Daud dan al-Nasa'i). Tidak ada azan dan iqamah dalam pelaksanaan salat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada salat fardhu yang lima.
4. Disunnahkan mengeraskan bacaan surat, baik salatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wa Sallam dalam salat gerhana (H.R. Muttafaq alaih).